Kaffee Bitte | Desi Puspitasari
[Enjoy Mine] Keep on Smile, Keep on Smile.., 2013
[Enjoy Purpose] Yes, I wanna it.., 2016
[On Novel] The Strawberry Surprise, 2013
[Green Wall] Blink n Smile.., 2016
[Flying] Lets Go, Guys.., 2015
[Enjoy Hair] Yes, It's my hair, 2016
[With Teater Garasi] Kura-kura Bekicot - Naskah Eugene Ionesco, 2010
Baca Sastra --Kedai Kebun Forum Tirtodipuran, 2015
[On The Stage] Sendang Kakung n Putri, Kotagede, 2016
[On The Scene] Yes, Mine.., 2011
[On Romnantic] With MeineLiebe , 2016
[On Gear] Hitam dan Jingga, Kawanku.., 2015
[On Framing] Do You Serious? I do Serious.., 2014
[On The Stage] Kindly dont laugh me, please.., 2016
[On Book-Music] Ngayogjazz Sleman, 2015
[On The Stage] Come On Reading.., 2015
[On The Stage] Dont peep me, yaaa.., 2016
TUK Versi Teater Garasi, 2010

Sabtu, 10 Februari 2024

[Review] Novel Tumbal Noni Belanda

Baca novel ini karena penasaran dengan status cetak ulang di Facebook Guntur Alam 

Sudah lama tahu tentang seri novel dari Guntur Alam ini. Bahkan, cerita tentang Jou Natan teman tandem menulisnya di seri ini juga aku tahu, hi-hi. Waktu itu kami bertemu dan bercerita di warung ayam geprek Mas Kobis. Cuman, aku baru tertarik membacanya baru beberapa hari terakhir ini. 

Guntur Alam membikin status tentang novel-novelnya yang masuk dalam daftar ajang Elex Fiction Readers Choice Awards 2023. Ia juga memberi kabar bila novel-novel tersebut sedang dalam masa cetak ulang ke-4 dan 5. Kalau tidak salah ada 4 judul. Wow, banget. 

Aku tidak hapal dan tidak mencari urutan seri novel ini. Buku pertama yang kubaca berjudul “Tumbal” atau lengkapnya “Tumbal Noni Belanda”. Menurut keterangan di dalam buku, Tumbal ini merupakan novel bagian ketiga yang terinspirasi dari urban legend Palembang.

Sinopis Cerita Tumbal Noni Belanda

Tokoh utama di seri ini sepertinya Jou, tapi dalam buku ini aku menangkap malah tokoh utamanya adalah Tasya. Maaf bila keliru ya, karena aku tidak urut dalam membaca serinnya.

Tasya kehilangan adiknya, Pricil yang mengakhiri hidupnya dengan melompat ke Sungai Musi. Penyebabnya karena gadis tersebut hamil oleh pacarnya yang bukan pacarnya. 

Tasya merasa kehilangan. Ia ingin mencari tahu siapa yang menghamili adiknya sampai membuat keputusan meninggalkan dunia lebih dini. Ia dibantu oleh Jou dan David. 

Dari buku harian yang tidak jelas menyebutkan siapa laki-laki yang menghamili Pricil, hingga akhirnya Tasya menemui kenyataan yang menyakitkan. Ia tahu siapa laki-laki yang  menghamili adiknya dari petunjuk yang diberikan oleh arwah Pricil yang gentayangan. 

Kesan Membaca

Sependek itu ceritanya. Aku sampai bingung menulis sinopsisnya karena takut spoiler, ha-ha. Halaman bukunya pun tipis. Aku meminjam di iPusnas dan layar menunjukkan ada 74 halaman saja.

Cerita mengalir dengan lancar. Kepiawaian Guntur Alam dalam menulis tak perlu diragukan lagi. 

Ceritanya sederhanya. Konfliknya sederhana. Penyelesaiannya sederhana. Gaya berceritanya memikat. 

Tak perlu mengerutkan kening mengenai mengapa dan bagaimana ketika mengikuti konflik dalam Tumbal Noni Belanda. Saat membaca rasanya asyik dan mengalir saja. Hingga tahu-tahu tiba di halaman terakhir.

Pricil yang kalut hingga arwah noni Belanda dari peristiwa ratusan tahun lalu bisa dikaitkan dengan begitu mudah. Tokoh jahat di sini mendapatkan ganjaran yang setimpal.

Hanya saja, aku tidak mengerti beberapa konflik sampingan yang disampaikan sepanjang awal cerita. Karena aku tidak runut membaca serinya. Tapi, tidak apa-apa. Cerita dalam Tumbal ini masih bisa diikuti dengan baik, kok.

Ending-nya pun menggantung dan terbuka. Terbuka yang benar-benar terbuka. Kayak hah? Mana halaman berikutnya kok tahu-tahu ceritanya sudah selesai aja, sih? Mungkin hal ini dimaksudkan s upaya pembaca membaca seri berikutnya mungkin, ya.

Secara keseluruhan novel ini bagus. Layak untuk dibaca. Memikat! 

Keterangan Buku

Judul: Tumbal Noni Belanda

Penulis: Jounatan & Guntur Alam

Tahun terbit: 2017

Edisi digital: 2021

Penerbit: Elex Media Komputindo - Kompas Gramedia


Jumat, 19 Januari 2024

[Jurnal] Review Novel Putri Kedua (Second Sister) karya Chan Ho-Kei

Novel Putri Kedua (Second Sister) karya Chan Ho-Kei memiliki plot twist yang mencengangkan.


Plot twist-nya dipelintir. Pelintirannya dipelintir lagi. Pelintirannya pelintir dipelintir-pelintir lagi. Begitu seterusnya. 

Semalam aku baru saja selesai membaca novel Putri Kedua (Second Sister) karya Chan Ho-Kei. Novel dari penulis Hong Kong yang diterjemahkan oleh Penerbit Gramedia. Sementara ini aku baru mampu meminjam buku ini secara gratis di iPusnas. Semoga aku segera berkelimpahan uang sehingga mampu membeli fisiknya. Tak hanya ini tapi juga buku-buku yang lain.

Ceritanya dalam novel Putri Kedua ini sebenarnya 'sederhana'. Seorang kakak perempuan, Au Nga-Yee, membalas dendam atas kematian adik perempuannya, Au Siu-Man.

Kehidupan sangat sulit bagi keluarga Au Nga-Yee. Keluarganya begitu miskin tapi saling menyintai. Bapak Nga-Yee meninggal dunia dalam kecelakaan kerja. Uang asuransi tak dibayarkan. Selepas SMA, Nga-Yee memutuskan untuk langsung bekerja supaya kehidupan keluarga mereka membaik. Hingga akhirnya Ibu mereka meninggal dunia. Kini tinggal berdua kakak beradik, Au Nga-Yee dan Au Siu-Man. 

Ibunya pernah berpesan supaya Nga-Yee sangat menjaga adiknya karena Siu-Man anak yang sensitif. Sepanjang yang Nga-Yee tahu, adiknya yang duduk di bangku SMA adalah anak yang ceria. Ia jarang bercakap-cakap panjang dengan adiknya karena kesibukannya bekerja. 

Hingga tiba di hari nahas tersebut. 

Sepulang sekolah Siu-Man mendapat pelecehan seksuil di MRT. Diduga pelaku, Shiu Tak-Ping, tertangkap dan dipenjara. Tak lama kemudian, muncul postingan di website Popcorn. Semacam Kaskus mungkin, ya, kalau di sini? Postingan itu ditulis oleh seseorang yang mengaku sebagai ponakan Shiu Tak-Ping. Ia  menyatakan bahwa Shiu Tak-Ping tak bersalah dan Siu Man memang cewek murahan, dst.

Postingan tersebut memancing komentar hingga amarah dari warganet. Cyber bullying atas Siu Man bergulir kencang. Hingga pada puncaknya, Siu Man memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Tubuh Nga-Yee gemetaran hebat ketika pulang kerja dan mendapati kondisi adiknya sudah tak bernyawa. 

Tak hanya rasa kehilangan, amarah yang begitu besar begitu menguasai Nga-Yee. Ia ingin mencari pemosting di Popcorn yang memicu perundungan terhadap Siu-Man --yang dipercayainya juga memicu adiknya dini mengakhiri hidupnya. Ia menyewa detektif. Kasusnya ditangani oleh seorang detektif nyentrik bernama N, peretas slengekan yang sungguh piawai.

Penyelidikan bergulir. Fakta-fakta baru bermunculan. Mengantarkan Nga Yee pada pelaku pembunuhan yang sebenarnya.

Pada kolom komentar di iPusnas banyak yang mengatakan ceritanya mengejutkan. Aku membatin, seberapa mengejutkan, sih? Menimbang, meminjam buku ini sangat sulit karena panjang banget antreannya, seharusnya kejutannya tidak mengecewakan.

Dan, ternyata. Kejutannya pada novel ini sungguh... mengejutkan sampai membikin aku menangis hingga jelek.

Beberapa bab depan berjalan pelan. Terutama saat menceritakan tentang keluarga Nga-Yee. Hingga Nga Yee bertemu N. Namun, ketika penyelidikan mencari pembunuh Siu-man dimulai, jalan ceritanya menjadi melaju kencang. Begitu dar-der-dor

Kukira kejutannya akan berakhir di beberapa bab terakhir. Setelah masalah selesai. Setelah hati rasanya diremas dan dikruwes saat Nga Yee mengambil keputusan penting di saat genting. 

Ternyata... aku salah.

Plot twist-nya masih terus hadir hingga tetes terakhir. Terus membikin terkesiap hingga halaman terakhir.

Ketika aku menutup buku, eh, layar halaman terakhir novel ini, saking terpesonanya aku cuma sanggup bilang, "ya ampun."

Bila memiliki kesempatan membeli dan/atau meminjam novel Putri Kedua (Second Sister) karya Chan Ho-Kei yang berlatar cerita di Hong Kong ini, bacalah.

Senin, 08 Januari 2024

[Jurnal] Donor Darah Awal Tahun 2024 di Masjid K.H. Sudja RS PKU Muhammadiyah Gamping

Pada hari Minggu (7/1) kuturut kegiatan donor darah di RS PKU Muhammadiyah Gamping

Jadwalku donor sebenarnya jatuh pada bulan Desember 2023. Kegiatan rutin setiap 60 hari tersebut tertunda karena aku berhalangan menstruasi. Melalui aplikasi Donor Darahku aku memantau jadwal donor keliling terdekat – minimal seminggu setelah usai berhalangan. 

Tak ada jadwal donor keliling tepat di akhir dan awal pergantian tahun baru. Jadwal terdekat setelah pergantian tahun dimulai pada tanggal 3 Januari. Aku memilih jadwal pada hari Minggu, 7 Januari 2024 berlokasi di RS PKU Muhammadiyah Gamping.



Biasanya, sebelum donor aku akan tidur lebih cepat alias tidak bergadang. Supaya tidak keliyengan seusai diambil darahnya.

Berikut beberapa syarat yang sebaiknya dilakukan dan dipenuhi sebelum berangkat donor darah:

1. Sehat

2. Berat badan minimmal 45 kg

3. Usia 17 – 60 tahun

4. Tidur cukup sebelum donor

5. Memiliki tekanan darah 100/70 sampai 150/80 mmHg

6. Memiliki kadar hemoglobin atau HB dengan batas 12.5 – 17g/dl.

7. Jarak dengan waktu donor sebelumnya 60 hari.

8. Tidak sedang hamil, menyusui, dan menstrusi bagi perempuan.

9. Tidak memiliki tato dan tidak minum alkohol

10. Tidak minum obat selama 5 hari terakhir

Selebihnya bisa dicari melalui googling dan/atau langsung bertanya pada petugas PMI, ya. 

Sekitar pukul 9 pagi aku tiba di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Aku bertanya di resepsionis ternyata donor darahnya berlokasi di Masjid K.H. Sudja yang berlokasi tepat di sebelum pintu masuk rumah sakit. 

Setiba di sana aku mengisi form khusus dari PMI. Berisi data diri dan data kesehatan sebelum kemudian dikumpulkan ke petugas. Berikutnya adalah antre untuk diukur tensi dan kadar hemoglobin. 

Aku mendapat antrean nomor 78, sementara antrean baru tiba di nomor 65. Aku menunggu sendirian. Untuk di Masjid K.H. Sudja disediakan wi-fi gratis. Juga disediakan suguhan tahu goreng kuning, air mineral gelas, dan juga teh manis. Aku tidak mengambil suguhan. Takut nanti mual kalau perut baru diisi terus donor. 

Tiba giliranku. Tensiku ternyata alhamdulillah normal – biasanya agak tinggi, hihi- yaitu 120/80 dengan kadar Hb 14.6. Setelah itu antre untuk diambil darahnya. Aku biasa diambil pada lengan kanan sehingga menunggu kursi dengan prosesi transfer darah lengan kanan.

Akhirnya duduk juga di kursi pendonor. Petugas kali ini masih muda dan cekatan. Lenganku dibebat alat tensi, aku diminta menggenggam, kemudian jarum donor ditusukkan masuk. Proses donor darah pun berlangsung.



Bagaimana rasanya ditusuk jarum donor yang berukuran lebih besar dari biasanya? Ya, clekit. Clekit sakit gitu, tapi cuma sebentar. Aku tidak pernah mau melihat sendiri proses lenganku ditusuk jarum – tapi kuvideokan supaya bisa kulihat ulang. Sudah 7 kali donor aku tetap tak berani melihat secara langsung, he-he. 

Proses transfer berjalan selama 5 menit, yakni pkl. 10.32 – 10.37. Hingga kantong darah 350 cc penuh.


Setelahnya aku ditanya apakah mual dan pusing? Aku jawab aman. Jarum donor ditarik, lenganku dilipat. Setelah beberapa saat ditutup plester. Aku menunggu sekitar 1-2 menit sebelum kemudian beranjak pulang. 




Sebelum pulang aku dipersilakan mengambil kantong goodie bag biru muda dari PMI. Melipir sebentar untuk cek gula darah yang disediakan gratis oleh Masjid K.H. Sudja RS PKU Muhammadiyah Gamping.

Di rumah tadi aku sarapan 3 butir telur rebus. Tepat berselang dua jam ketika aku tes gula darah. Hasil gula darah sewaktuku 111 mg/dl.

Dalam perjalanan pulang aku merasa keroncongan bukan main. Tidak gemetaran dan lemas. Hanya saja luapaaarrrrr. Sampai rumah aku langsung mencaplok sebutir telur dan minum air putih.

Semoga donor darahku bermanfaat bagi yang membutuhkan. 

Minggu, 17 Desember 2023

[Event] Pertunjukan Magis; Stream of Memory oleh Papermoon Puppets Theater

Menonton teater boneka Stream of Memory seperti lenyap masuk ke dunia imajinasi dan ketika usai seperti terbangun dalam kondisi hati bahagia. 

Pada hari Kamis (14/12) aku berkesempatan menghadiri undangan media preview pertunjukan Stream of Memory oleh Papermoon Puppets Theater bertempat di Laboratorium Seni ISI Yogyakarta. 

Tepat setahun lalu (2022) pertunjukan Stream of Memory oleh Papermoon Puppets Theater ini dipentaskan di Esplanade, Theatres on the bay Singapore. Pada bulan Desember 2023 pementasan teater boneka ini akhirnya digelar di Indonesia selama tiga hari, yakni 15 – 17 Desember 2023. Beruntungnya aku mendapat kesempatan menonton terlebih dulu. 

Stream of Memory bercerita tentang petualangan duo bocil Sang dan Jun juga Kali. Kali sendiri merupakan penggambaran sungai (kali dalam Bahasa Jawa artinya sungai), sesosok raksasa tua yang terlupakan. Sama seperti sungai tua yang juga terabaikan. 

Pementasan yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam ini menampilkan 9 babak, yakni (dalam Bahasa Inggris, ya): opening – the fishing village, scene 1 – Sang and Jun, scene 2 – Sang and the Pigeons Cage, scene 3 – Swim, Sang, swin, scene 4 – Spirits, scene 5 – Kali, scene 6 – the Attack, scene 7 – ritual dance, scene 8 – the Elephant Remembers, dan scene 9 – Thousands of Fireflies. 

Hal yang membikin takjub setiap menonton pertunjukan dari Papermoon Puppets Theater adalah gerakan para bonekanya (puppets), begitu detail. Bagian menarik dari pertunjukan ini adalah… semuanya, sih. Hi-hi. Semua bagian menarik.

Pada babak kedua yakni ketika Sang bermain burung dara adalah detailnya saat melakukan dara templek. Dara templek atau FTM (fly to me) adalah kegiatan yang jamak ditemui di desa-desa pun di kampung-kampung. Para remaja atau dewasa laki-laki menerbangkan burung dara di lapangan luas supaya burung dara itu terlatih untuk kembali lagi ke pemiliknya. Istimewanya pada pementasan Stream of Memory, adegan tersebut dilakukan oleh si anak perempuan, Sang. Hal tersebut memang disengaja oleh Ria Papermoon, sang sutradara sekaligus founder Papermoon Puppets Theatre. 

Sepanjang pertunjukan pandangan selalu terpaku pada panggung. Satu bagian ketika Sang hanyut terbawa air sungai dan seperti akan mati, aku menangis. Teringat almarhum adikku. Rasa kehilangan itu hadir lagi. Aku paling enggak bisa melihat adegan anak perempuan yang masih kecil meninggal dunia. Maafkan, ya. 

Selebihnya menakjubkan. Terlebih ketika boneka Kali muncul. Wow, banget. Pertunjukan ini sungguh memadukan elemen-elemen dari tari, video mapping, musik, hingga tata cahaya pada sebuah pertunjukan teater boneka. 

Seusai pertunjukan aku langsung pulang ke rumah. Keesokan harinya perasaan bahagia karena sehabis menonton pertunjukan bagus itu masih ada. 

Stream of Memory oleh Papermoon Puppets Theater bagus banget!

** aku datang sebagai perwakilan media sehingga mendapat akses boleh mengambil foto dan video



Selasa, 12 Desember 2023

[Kuliner] Nyobain Dimsum Peranakan Cuisine ‘Depot Sintaka’ Jogja

 


Seorang teman ngajakin ketemuan. Sambil pengin nyobain tempat makan baru. Lokasinya ada di foodcourt lantai 2 di Pasar Kranggan, Yogyakarta.

Kebetulan aku juga penasaran dengan kedai-kedai makanan di Pasar Kranggan Lantai 2, Yogyakarta ini. Jadi, ayok-lah kita ketemuan.

Kami datang di lokasi sekitar pukul 9 pagi. Kedai tujuan kami masih bersiap. Tidak masalah. Kami mengambil duduk di depan kedai persis. Sambil menunggu hingga bisa memesan, kami mengobrol asyik.


Kedai tujuan kami ini menjual dimsum dan peranakan cuisine Jogja. Pemiliknya temennya temanku yang ketemuan ini. Masakannya terbilang cukup enak. Pas tahu kalau ternyata temannya temanku itu buka warung di Pasar Kranggan Lantai 2, temanku penasaran ingin mencoba.

Yak, Depot Sintaka yang menjual dimsum dan peranakan cuisine sudah siap menerima pesanan. Atas rekomendasi temanku, kami memesan menu-menu berikut:

Singapore Laksa (25K)

Nasi Tim Ayam Jamur (20K)

Shuikiaw Udang (10K)

Angsio Kaki Naga (10K)

Es Awet Muda (15K)

Es Kiamboy (10K)



Singapore Laksa
Singapore Laksa-nya nikmat. Kuah curry-nya pas – tidak begitu pekat tapi juga tidak begitu light. Isinya bihun, tahu cokelat, udang tiga biji, bakso ikan, telur ¾ matang, dan taburan daun bawang. Sudah enak, cuman untukku agak kurang berani sedikit asin dan manisnya.


Nasi tim ayam jamurnya juga enak. Ini pesanan temanku tapi aku ikut mengicip. Nasinya jadi gemuk-gemuk karena mekar saat ditim kali, ya? Hi-hi. Ada jamur kancing dan telur. Sama seperti Singapore Laksa, menu ini enak cuman kurang sedikit berani perpaduan asin dan manisnya.


Aku juga memesan shuikiaw udang dengan kuah. Kuahnya seger banget. Ditambah taburan irisan daun bawang. Satu porsi ada empat buah shuikiaw udang.


Angsio Kaki Naga
Angsio kaki naganya enakk, nih. Pas rasanya. Warnanya merah menggoda. Empuk dan moprol. Jadi enggak bakal takut berantakan makannya.
 
Es Awet Muda

Es Kiamboy
Es awet muda tuh isinya apa aja, ya? Wait, agak lupa. Hi-hi. Kalau tidak salah ada leci, biji selasi, jamur kuping, dan entah apa lagi. Seger, sih. Sama kayak es kiamboy – maafkan aku yang lupa isinya apa aja. Tapi, aku prefer memesan air putih aja. Bukan karena enggak enak, yah. Enak, kok. Cuman, aku memang senengnya minum air putih aja kalau sehabis minum. 

Pas sudah pulang dan menulis blog ini, aku baru sadar. Lho, belum nyobain shumai ayam dan jamur-nya Depot Sintaka. Padahal pas mau pesen sudah ngiler pengin nyobain malah kelewat pesan yang satu.

Berarti besok kudu ke Depot Sintaka di Pasar Kranggan Lantai 2, Yogyakarta. Mau shumai-nya dong, Mbak! Saya pesan dua, yak! :D 

Copyright © 2010- | Viva | Kaffee Bitte | Desi Puspitasari | Daily | Portfolio