Maria yang sudah berdiri tiba-tiba berbalik. Kedua tangannya merengkuh bahu Helene. Bibirnya yang merah muda dan kenyal mengecup bibir Helene. Mereka berciuman, lidah mereka bersentuhan, begitu ringan, begitu tanpa paksaan.
Maria menarik kepalanya ke belakang dengan lembut. “Anda terasa manis, Ma’am. Ada sedikit kecut... Anda mencampur lemon dalam teh Anda, ya kan? Aku suka.”
Wajah Helene kembali meruap hangat.
Maria kembali berpamitan. “Au revoir.”
Bel di pintu toko berkelinting. “Au revoir,” balas Helene lirih. Jari tangannya menelusuri bibirnya, merasakan kembali betapa lembut ciuman Maria di sana. -- Karangan Bunga, Desi Puspitasari
Penutup tahun 2018 yang manis. Satu cerpenku dimuat di Koran KOMPAS Minggu pada tanggal 30 Desember 2018.
Kadang saat menulis novel, aku kangen menulis cerpen. Saat menulis cerpen, aku kangen menulis novel. Well, aku memang harus menulis keduanya ya sepertinya. Hehe.
Karangan Bunga karyaku adalah penutup tahun berkarya pada 2018 yang superb, juga kado ulangtahunku ke-35 lebih (hampir) dua bulan, dan juga semoga menjadi pembuka jalan karya 2019 yang semangkin menakjubkan. Amin.
Cerpen KARANGAN BUNGA - Desi Puspitasari dimuat KOMPAS, 30 Desember 2018 sila BACA DI SINI.
0 comments:
Posting Komentar