Cerpen Majalah Kawanku ini berangkat dari obrolan keseharian para remaja.
"Temanku, tuh, ya, Mbak, enggak pernah makan cireng sekalipun. Dia kan berasal dari luar Jawa, jadi di kota asalnya enggak ada yang namanya cireng. Sekalinya pindah ke Yogya dan melihat cireng, dia penasaran. Pas beli dan dimakan pas sudah agak dingin, eeeh, giginya goyah. Terus dia berangkat latihan karate, kan. Eeeh, pas tanding gitu, pipi bagian giginya yang goyah kena jotos.
Cerpen CIRENG DUA JUTA - Desi Puspitasari Majalah Kawanku November - Desember 2015 |
Buaaagghhhh!
Copot, deh, giginya! Hahaha. Sewaktu dibawa ke dokter, biaya cabut dan perawatan giginya sampai dua juta. Kepengin makan cireng, sekali keturutan malah kudu keluar duit sampai dua juta. Cireng seharga dua juta, tuh."
Kisah di atas diceritakan sungguhan oleh salah satu adik kos. Saat itu kami sedang berkumpul bersama dan membahas penganan bernama cireng. Malam hari, aku naik dan masuk kamar, menulis 'ulang' kisah tersebut, dan aku kirimkan ke Majalah Kawanku.
Jangan pernah jengkel mendengarkan cerita atau curhatan para remaja (meski sebenarnya sok njengkelne dan nda penting banget). Siapa tahu cerita mereka bisa ditulis menjadi sebuah cerita. Dan, para remaja biasanya senang membaca cerita yang dekat dengan aktivitas mereka sehari-hari.
Cerpen Majalah Kawanku berjudul CIRENG DUA JUTA yang sebelumnya sungguhan terjadi bisa dibaca di Majalah Kawanku No. 217 terbit 25 November - 09 Desember 2015.
0 comments:
Posting Komentar