Sabtu, 17 Oktober 2015

Mulai Menulis: Gonna Punch Your Face, Baby

Gonna Punch Your Face

Bagaimana cara mencari perhatian seorang cowok populer bintang lapangan basket, sementara kamu adalah seorang murid perempuan tonggos dengan rambut kusam dikucir dua?

(a) diam di pojokan, mengamati dari jauh
(b) melambai dari pinggir lapangan
(c) masuk dan berdiri di hadapan si bintang basket di tengah lapangan, tonjok mukanya keras-keras sambil berteriak, "Call me stuvid for doing this, vut... vut... I do really love vyou, Vavy...!"

Menurutmu, pilihan mana yang akan memberimu kesempatan diperhatikan sekaligus dikenang sepanjang hayat oleh banyak orang?

Seperti itulah menulis. Kau bersaing dengan begitu banyak penulis lain untuk mendapat 'perhatian' (bisa berupa cerpen yang diterbitkan di majalah dan koran dan atau novel yang dicetak penerbit mayor pun indie). Lalu, bagaimana cara mencari atau mencuri perhatian sementara persaingan begitu ketat?


Curi Perhatian

Begitulah. Tak hanya satu sperma yang harus bersaing dengan jutaan sperma lain supaya berhasil menembus sel telur, proses menulis pun begitu. Rampung menulis, mengutip Chairil Anwar, kerja belum usai. Tulisan tersebut masih harus berjuang mendapat tempat, misal dalam rubrik cerpen koran dan majalah atau kesepakatan diterbitkan oleh penerbit. Juga mendapat tempat di hati pembaca. 

Why so corious?
Maka, ciptakan awalan yang menarik. Mulailah cerpen dan atau novel dengan paragraf awal atau malah sebuah kalimat pembuka yang memancing penasaran

FYI saja, barangkali ini telah menjadi rahasia umum, ketika editor menyeleksi naskah, mereka akan membaca satu paragraf awal cerpen dan atau lima sampai sepuluh halaman atau bab pertama novel. Bila menarik, maka naskah akan dibaca hingga rampung. Bila tidak, maka tolak. 

Hal ini tak hanya berlaku pada para editor saja, tapi juga para pembaca. 


Mulai Menulis

What if merupakan frasa yang telah digunakan untuk memulai tulisan. Bisa ditambahkan dengan frasa berikutnya; what will you do then. Seumpama du frasa tersebut digabung menjadi satu kalimat utuh, akan menjadi seperti ini; kalau keadaannya sudah kayak gini, terus kita bakal ngapain?

Ciptakan sebuah kondisi, letakkan satu atau beberapa tokoh dengan karakter kuat di sana, perkirakan kemungkinan reaksi yang akan muncul, lalu tuliskan. Keadaan rekaan ini bisa berasal dari pengalaman pribadi pun pengalaman orang lain atau ide yang muncul dari membaca artikel atau apapun.

Misalnya seperti ini:

Sudah berbulan-bulan diet ketat hanya makan sayur rebus dan buah segar hingga perutmu sering keroncongan, tiba-tiba seseorang menawari pizza keju mozarella favoritmu, apa yang bakal kamu lakuin: tetap diet atau mengacaukan segala usaha keras menurunkan berat badan dengan nekat mencomot pizza?


Membikin Penasaran

Sifat manusia kekunoan dan kekinian adalah... kepo! You're a writer and also storyteller, so use it! Manfaatkan rasa ingin tahu yang besar dari editor dan para pembaca untuk tertarik sekaligus bertahan membaca tulisanmu sampai selesai. 

Berikut contoh kalimat pertama (sedikit aku ringkas) yang menonjok dari sebuah cerpen:

Di pagi buta terdengar jeritan penyabit rumput ketika melintasi pemakaman Desa Bukina. (sumber)

Contoh paragraf awal cerpen yang menarik:

MAYAT itu tergeletak di tengah jalan. Telentang dan telanjang. Mirip mayat Jacques yang melambangkan virtuvian man dalam lukisan Da Vinci. Tapi mayat ini berbeda. Tak ada simbol-simbol di tubuh atau di sekelilingnya. Hanya satu hal yang bisa menjadi titik terang kematiannya, sebuah gergaji yang kemungkinan usai merobek leher serta mengalirkan darahnya. (sumber)

Dan berikut merupakan contoh halaman awal bab satu (sedikit aku ringkas) novel Stargirl dari Jerry Spinelli yang mengusik rasa penasaran:

Stargirl - Jerry Spinelli
sumber gambar
"Did you see her?"

That was the first thing Kevin said to me on the first day of school, eleventh grade. We were waiting for the bell to ring.

"See who?" I said.

He grinned, "You'll know."

I punched his arm. "Who?"

The bell rang. We poured inside.

I heard it again in homeroom, a whispered voice behind me as we said the Pledge of Allegiance: "You see her?"

I heard it in the hallways. I heard it in English and Geometry:


"Did you see her?"

Who could it be? A new student? A spectacular blonde from California? Or from back East, where many of us came from? Or one of those summer makeovers, someone who leaves in June looking like a little girl and returns in September as a full-bodied woman, a ten-week miracle?

And the in Eart Sciences I heard a name: "Stargirl." [dps]


Menurutmu, apa yang coba digaet dan dimanfaatkan penjual obat yang bercerita hingga berbusa-busa sehingga dikerubung begitu banyak orang di pasar? Rasa penasaran.

Copyright © 2010- | Viva | Kaffee Bitte | Desi Puspitasari | Daily | Portfolio