Kamis, 16 Februari 2017

Dapetin Buku Gratis dari Penulis

Minta buku gratis ke penulis sepertinya masih ada aja sampai sekarang. Menulis itu bekerja, lho. Penulis adalah sebuah profesi dengan potongan pajak yang tak main-main. Bayaran para penulis dengan nominal sekian akan dipotong pajak dengan angka yang tidak bisa dibilang kecil. 

Lalu, ada orang-orang yang meminta buku gratis. Rasanya kok menjadi penulis itu seperti bekerja sambatan atau bekerja yang tak dibayar. Nombok malah—bayaran royalti belum didapat, malah harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli buku dan menanggung ongkos kirimnya ke si peminta-peminta buku gratisan. 

Duh….

Di sini aku ingin membagi informasi, bahwa sebenarnya ada banyak cara mendapat buku gratis dari penulis tanpa harus berlaku annoying

Untuk novel baruku yang berjudul Membunuh Cupid, aku mengadakan rangkaian #bacabareng dan giveaway. Yup, rangkaian baca bareng novel baru, giveaway, kuis, bookstagram, lalu blogtour biasanya akan membagi beberapa eksemplar buku untuk beberapa orang yang beruntung. Termasuk juga bincang bareng di radio atau talkshow. Masih ada pula lomba review buku, dan lain-lain. Ada banyak buku gratis yang bisa didapatkan dengan sedikit berusaha, tanpa harus merengek kayak anak kecil minta permen atau es krim. 

Lalu bagaimana cara mendapatkan itu semua? Simak beberapa cara yang aku paparkan di bawah ini:

1. Maksimal menggunakan media sosial.

Kamu boleh memilih tidak punya media sosial dan mencerca segala keburukannya. Tapi kalau mau buku gratis, tools ini wajib untuk dipunya.

Penggunaan media sosial di zaman sekarang tak bisa dimungkiri tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Kegunaan facebook, twitter, instagram, goodreads, dll sayang bila tak dimanfaatkan. 

Kalau kamu cakap mengulas buku dan memiliki kemampuan ngetwit dan atau menulis status yang membikin orang-orang atau followers-mu penasaran, pasti akan banyak penulis yang menghubungi untuk mengajak kerja sama. Kamu punya twitter namun berdebu hingga banyak sawang laba-laba, atau punya facebook tapi diisi status galau melulu? Wah, sayang banget. 

Di Instagram sekarang lagi ngetren #bookstagram, yaitu memotret buku dengan komposisi dan lighting yang asyik sehingga menyenangkan untuk dilihat. Nah, kalau kamu punya instagram, bisa banget dimaksimalin penggunaannya. 

Enggak jarang orang mencari ulasan buku di Goodreads sebagai rekomendasi apa buku yang dipingini itu sebaiknya dibeli atau enggak. Dengan rajin menulis review di sana, dilengkapi sistem rating bintang, bisa jadi akun Goodreads-mu jadi rujukan orang-orang. 

Nah, kalau kamu punya dan memaksimalkan penggunaan media-media sosial tersebut, apalagi khusus membahas buku dan segala hal yang berhubungan dengan buku, kamu boleh berbesar hati bakal dilirik penulis dan penerbit untuk diajak kerja sama. 

Kerja sama itu artinya kamu akan mendapat buku gratis. Tugasmu kemudian adalah sesuai kesepakatan antara kamu dan penulis yang mengajak kerja bareng. 

2. Rajin menulis review di blog.

Blog di sini bisa gratisan atau berbayar. Saranku, bila tulisanmu di blog sudah banyak dan kamu konsisten menulis di sana, lebih baik bikin blogmu menjadi berbayar untuk menunjukkan sikap serius dan kerja profesional. Namun, gratisan pun tidak apa-apa kok, asalkan kamu benar-benar konsisten menulis. 

Selain rutin menulis di sana, bikin blogmu rapi dan enak dibaca. Orang yang membutuhkan informasi mengenai sebuah buku gampang mencari di blog tersebut. Akan lebih baik lagi kalau blog kamu bisa di-share ke akun media sosial yang lain. 

Sumber gambar
Kalau blogmu rutin diisi, review-mu ditulis dengan baik dan berimbang antara pujian dan kritikan—penulis pun butuh dikritik untuk tahu di mana ia kurang dan harus memperbaiki bagian yang bolong tersebut supaya bisa menulis lebih baik— rapi, enak dilihat, dan informatif, penulis dan penerbit pun tak akan ragu-ragu untuk mengajakmu bekerja sama membikin blogtour dan atau giveaway

3. Menulis review di media massa; koran dan atau majalah.

Trust lebih akan kamu dapat kalau tulisan review bukumu sering dimuat di media massa. Bukti tulisan yang dimuat bisa dikirim ke penerbit untuk mendapatkan buku gratis... untuk di-review lagi. 

4. Ikut lomba.

Kalau kamu punya blog, bisa ikut lomba review di blog. Kalau kamu aktif berkicau di Twitter, bisa ikut kuis atau giveaway. Kamu punya keberanian mengirim review buku untuk dikirim di media, lakukanlah. Kamu senang memotret dan menata buku sehingga ciamik dilihat, maksimalin Instragram kamu. 


Ada yang punya cara lain untuk mendapat buku gratis? Boleh berbagi di sini. Asalkan cara mendapatkan buku itu dengan cara yang baik lho, ya. 

Oh ya, yang terpenting dari itu semua adalah tanggung jawab. Penulis dan penerbit mengajak kerja sama itu artinya mereka melihat ada kemampuan dan potensi yang menyenangkan dalam pribadi dan tulisanmu. Bila jadwal dan cara dan segala hal sudah disepakati, misal: kita #bacabareng novel antara tanggal sekian sampai sekian ya—jangan kemudian kamu mblenjani di tengah-tengah perjalanan. Jangan tiba-tiba mogok tidak bekerja dengan alasan tiba-tiba ponsel hang atau yang lain. Bila ada hambatan bisa diobrolin baik-baik kok dengan penyelenggaranya. Jadwal bisa diundur atau yang lain asal ada kabar dengan alasan yang bisa diterima. 

Semua pekerjaan menuntut tanggung jawab yang baik. Itu aja, kok.

Nah, sekarang sudah tahu caranya mendapat buku gratis tanpa harus membikin sebel penulis, kan? ☺


Copyright © 2010- | Viva | Kaffee Bitte | Desi Puspitasari | Daily | Portfolio