Kamis, 08 Oktober 2015

Berkunjung ke Jogja Library Center Malioboro, Yogyakarta


Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban, hancurkan buku-bukunya; maka pastilah bangsa itu kan musnah." - Milan Kundera




"Enggak semudah itu, karena sekarang zamannya digitalisasi," kataku berbisik, bercanda dengan teman sebelah. Lalu, kami mengikih lirih bersama.

Selasa, 22 September 2015, sebagai koordinator Goodreads Yogyakarta, aku membawa teman-teman berkunjung ke Jogja Library Center Malioboro untuk kegiatan kopdar rutin bulanan. Mengapa JLC? Menurutku tempat ini adalah harta karun, bagi maniak pembaca tentunya. Sebuah perpustakaan terjepit di antara pertokoan dan para pegadang kaki lima di Malioboro, dengan isi koleksi majalah dan surat kabar yang luar biasa.

Aku pernah ke JLC sekali, sehingga kunjungan September lalu sebagai koordinator Goodreads Yogyakarta merupakan kali kedua. Sebelum bernama Jogja Library Center, perpustakaan ini bernama Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Yogyakarta. Tempatnya asyik; memiliki ruang baca baik di tingkat satu maupun dua dengan lantai kayu. 

Layanan Jogja Librarcy Center meliputi majalah dan suat kabar--dimulai dari tahun 1945 dan sepengamatanku terdapat surat kabar Kompas, Jawa Pos, Suara Merdeka, Berita Nasional, Kedaulatan Rakyat, Suara Karya, Tribun, Minggu Pagi, dan beberapa surat kabar lama yang aku baru melihat sekali itu namanya, bahkan ada juga koleksi New York Times, Kyoto Center (sayang sekali, koleksi buku asli dari Jepang sekarang 'terbengkalai'), ruang Audio Visual dan Budaya Jawa, dan ruang membaca di lantai dua (berupa ruangan mungil lengkap dengan meja, kursi, colokan, wifi, dan pintu yang bebas dibukan dan ditutup--lokasi tepat untuk penulis yang ingin menyelesaikan naskah tanpa gangguan dari pihak luar).


Kegiatan rutin para awak Jogja Library Center adalah membundel koran. Koran lama berfisik rapuh sebaiknya tak disentuh, misalnya surat kabar terbitan 1945 - 1970-an. Koran-koran lama telah didigitalisasi, mulanya dalam bentuk mikrofilm dan sekarang dalam bentuk flipart dan atau pdf. Boleh diakses secara gratis, namun hanya dalam bentuk foto (dipotret sendiri oleh para pengunjung, tak diperkenankan men-copy menggunakan flashdisk). 

Sebagai koleksi lawas, tentu perlu perawatan khusus. Selain beberapa koleksi lawas tak boleh disentuh karena rapuh, koleksi-koleksi ini perbulannya rutin dibubuhkan obat anti rayap, diletakkan kapur barus pada rak penyimpanan koran, pun diplastik (atau dilaminating). 

Semua koleksi koran dan juga majalah yang berada di Jogja Library Center hanya diperkenankan dibaca di tempat. JLC sendiri memiliki waktu kunjung:

Senin - Kamis: pukul. 08.00 - 16.00
Jumat: pukul 08.00 - 14.30
Sabtu: pukul 08.00 - 13.00
Minggu tutup




Copyright © 2010- | Viva | Kaffee Bitte | Desi Puspitasari | Daily | Portfolio